ITIL (Information Technology Infrastructure Library)






ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merk dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Dalam bentuk yang sekarang (dikenal sebagai ITIL V3), ITIL diterbitkan sebagai rangkaian lima volume inti, yang masing-masing mencakup satu tahap ITSM siklus hidup yang berbeda. Meskipun ITIL mendasari ISO / IEC 20000(yang sebelumnya BS 15000), Standar Pelayanan Manajemen Internasional untuk manajemen layanan TI, ada beberapa perbedaan antara ISO 20000 standar dan kerangka ITIL.

Sejak Juli 2013, ITIL telah dimiliki oleh AXELOS, sebuah perusahaan patungan antara Kapita dan Kantor Kabinet. AXELOS lisensi organisasi untuk menggunakan properti intelektual ITIL, akreditasi lembaga pemeriksaan berlisensi, dan mengelola update untuk kerangka kerja. Organisasi yang ingin menerapkan ITIL internal tidak memerlukan lisensi ini.
ITIL 2007 memiliki lima volume, yang diterbitkan pada Mei 2007, dan diperbarui pada bulan Juli 2011 sebagai ITIL 2011 untuk konsistensi: 

1.      ITIL Service Strategy: memahami tujuan organisasi dan kebutuhan pelanggan.
2.      ITIL Service Design: ternyata strategi pelayanan menjadi rencana untuk memberikan tujuan bisnis.
3.  ITIL Service Transition: mengembangkan dan meningkatkan kemampuan untuk memperkenalkan layanan baru ke dalam lingkungan yang didukung.
4.      ITIL Service Operation: mengelola jasa di lingkungan didukung.
5.    ITIL Continual Service Improvement: mencapai layanan tambahan dan skala besar perbaikan.
 
Karena kesamaan antara ITIL v3 2007 dan ITIL 2011, tidak ada pemeriksaan jembatan bagi pemegang sertifikasi ITIL v3 diciptakan atau dibuat tersedia untuk sertifikasi ITIL 2011. 


Manfaat ITIL
1.  Peningkatan kepuasanpengguna dan pelanggan dengan layanan IT 
2.  Ketersediaan layanan yang meningkat, langsung berdampak pada keuntungan usaha 
3.  Penghematan keuangan dari berkurangnya rework, kehilangan waktu, pengelolaan 
      sumber daya manajemen yang lebih baik 
4   Perbaikan time to market produk dan jasa baru 
5.  Pengambilan keputusan yang lebih baik 
6.  Minimasi resiko
 
Siklus Layanan ITIL
Kelima bagian ITIL yang disebutkan di atas dikenal sebagai bagian dari Siklus Layanan ITIL (ITIL Service Lifecycle).


A.  Service Strategy

Service Strategy merupakan inti dari siklus layanan ITIL ( ITIL Service Lifecycle). Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup :
1.  Pembentukan pasar untuk menjual layanan
2.  Tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal
3.  Aset-aset layanan
4.  Konsep portofolio layanan
5.  Strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle.
Selain itu, di dalam Service Strategy juga terdapat proses-proses yang dicakup di dalamnya seperti :
1.  Service Portofolio Management
2.  Financial Management
3.  Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan atau sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

B.  Service Design

Manfaat dari Service Design di sini adalah memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Sebelum pembuatan sebuah layanan TI, sudah seharusnya layanan TI tersebut harus di desain terlebih dahulu dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan agar layanan TI tersebut dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis.
Layanan dari Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain yang berguna untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio atau koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup dari Service Design tidak hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1.       Service Catalog Management
2.       Service Level Management
3.       Supplier Management
4.       Capacity Management
5.       Availability Management
6.       IT Service Continuity Management
7.       Information Security Management

C.  Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.       Transition Planning and Support
2.       Change Management
3.       Service Asset & Configuration Management
4.       Release & Deployment Management
5.       Service Validation
6.       Evaluation
7.       Knowledge Management

D.  Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian dari pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalam Service Operation terdapat berbagai panduan cara bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.       Event Management
2.       Incident Management
3.       Problem Management
4.       Request Fulfillment
5.       Access Management

E.  Continual Service Improvement (CSI)
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
 
http://tifaniaprilia.blogspot.co.id/2017/01/itil-information-technology.html?m=1
http://irmasafitri02.blogspot.co.id/2017/01/itil-information-technology.html?m=1

Komentar